Iklan Parlemen

terkini

Sosialisasi Cegah Penyalahgunaan Narkotika, Wamen Viva Yoga: Kita Dukung Tugas BNN.

Minggu, 03 Agustus 2025, 01.51 WIB Last Updated 2025-08-02T18:51:54Z
Wamen Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.

LENSAMERAHPUTIH.COM
BADUNG - Kedatangan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar, Seminyak, Badung, Bali, (31/7/2025), disambut oleh Kepala BPPMT Efi Sumarliningsih dan Kabid Pemberantasan & Intelejen Badan Narkotika Nasional (BNN) Bali Kombes I Made Sinar Subawa.
 
Pagi itu di gedung yang lebih dikenal dengan sebutan Balai Transmigrasi Denpasar digelar ‘Sosialisasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika di Lingkungan BPPMT Kementerian Transmigrasi (Kementrans). Dalam sosialisasi, I Made Sinar Sumbawa tidak hanya memaparkan bahaya narkotika namun BNN juga melakukan test urin untuk mengecek ada tidaknya kandungan narkotika pada 53 pegawai yang hadir dalam acara itu.
 
Viva Yoga mengungkapkan sosialisasi dan test urin di lingkungan Kementrans dilakukan secara bergelombang, mulai dari pegawai pusat, balai di Denpasar, dan selanjutnya menyusul balai-balai lainnya seperti di Jogjakarta.

Dikatakan, pegawai Kementrans harus sehat, fit, prima, dan menunjukan ketauladanannya sebagai pelayan publik. “Bayangkan kalau aparatur sipil negara lemah karena terkena narkotika”, ujarnya. “Pasti hal demikian akan menjadi masalah besar”, tambahnya.
 

Diingatkan seseorang, masyarakat, dan negara bila terlibat serta masif ada peredaran dan perdagangan narkotika, pasti di sana ada kekacauan. Penyalahgunaan narkotika bukan hanya soal kesehatan namun juga masalah sosial, ekonomi, dan kedaulatan suatu negara. “Di beberapa negara Amerika Latin kekacauan karena narkotika terjadi”, tuturnya. Geng-geng narkotika bertarung karena ini uang besar. Mereka memproduksi narkotika dan uangnya digunakan untuk perang. “Jadi masalah narkotika ini sangat komplek”, ungkapnya.
 
Viva Yoga menceritakan dirinya pernah berdiskusi dengan Kepala BNN saat masih dijabat Budi Waseso. Disebut peredaran narkotika di Indonesia, 80 persen masuk lewat jalur laut. Mereka menyamar sebagai nelayan beserta kapal ikan tangkapnya. Saat ada patroli dan diperiksa, di atas memang tidak ditemukan bungkusan yang berbahaya namun ketika diperiksa di bawah lambung kapal, di tempat itu terdapat kemasan narkotika. “Praktek seperti ini sepertinya masih kerap terjadi”, ujarnya. “Peredaran narkotika semakin canggih apalagi dalam sosialisasi tadi disebut pembayarannya menggungakan uang kripto”, tambahnya. Jadi semakin susah dideteksi. Untuk itu Viva Yoga mendukung BNN perlu diperlengkapi dengan alat-alat canggih agar bisa mendeteksi proses transaksi.
 
Di Bali didorong BNN perlu terus meningkatkan perannya sebab dari data yang ada 72 desa masuk katagori waspada dan 173 desa masuk katagori siaga. “Kalau BNN melakukan tugas pokoknya di mana saja, termasuk di BPPMT Denpasar, harus kita dukung”, tegasnya.
 
Menurut pria asal Lamongan, Jawa Timur, hal demikian penting sebab BNN menjadi penjaga kedaulatan bangsa. Diceritakan tentang Perang Candu, perang antara China dan Inggris yang terjadi di daratan China. Untuk melemahkan kekuatan suatu negara maka diberikanlah rakyat dengan opium (narkotika). Karena mengkonsumsi opium, maka rakyat tambah bodoh sebab sel otak dan organ lainnya mati. “Opium yang dikonsumsi berpengaruh terhadap kecerdasan dan kesehatan sehingga melemahkan suatu negara”, ujarnya. ”Daya rusak narkotika sangat dahsyat”, tambahnya.
 
Belajar dari atas, Viva Yoga menegaskan agar pegawai Kementrans harus membuktikan sebagai orang yang sehat dan bebas penyalahgunaan narkotika.

Update berita dan artikel LMP.COM menarik lainnya di Google News.
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sosialisasi Cegah Penyalahgunaan Narkotika, Wamen Viva Yoga: Kita Dukung Tugas BNN.

Terkini

Iklan Parlemen