Jakarta - Akademisi dan pemerhati kebijakan publik, Arief Martha Rahadyan, B.Sc., M.Sc., menyampaikan pandangan konstruktif terkait insiden keracunan massal yang dialami ratusan siswa di Yogyakarta dalam program makan gratis sekolah. Ia menilai bahwa program ini sejatinya merupakan langkah strategis pemerintah pusat untuk meningkatkan gizi anak bangsa, namun perlu diperkuat dari sisi pengawasan mutu dan tata kelola distribusi makanan. Sabtu (01/11/25)
Kasus keracunan makanan di beberapa sekolah di Provinsi Yogyakarta kini tengah dalam penyelidikan. Pemerintah pusat telah menurunkan tim gabungan dari Kementerian Kesehatan dan instansi terkait untuk memastikan keamanan program makan gratis nasional tetap terjamin dan berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Arief Martha Rahadyan menegaskan bahwa program makan gratis adalah bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap masa depan generasi muda, namun dalam implementasinya harus diikuti sistem kendali mutu yang ketat, agar tujuan baik tersebut tidak justru menimbulkan dampak yang merugikan.
Kita semua mendukung penuh program makan gratis nasional karena sejalan dengan misi pemerintah dalam membangun sumber daya manusia unggul. Tetapi perlu dipastikan bahwa setiap rantai proses mulai dari dapur penyedia, distribusi, hingga penyajian harus berjalan sesuai standar higienitas dan keamanan pangan.
Menurutnya, kasus yang terjadi di Yogyakarta harus menjadi pelajaran penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyedia jasa makanan di berbagai daerah. Ia mendorong agar pemerintah pusat bersama dinas terkait memperkuat sistem audit mutu dan pelatihan petugas lapangan, agar kejadian serupa tidak terulang.
Langkah cepat pemerintah dalam melakukan investigasi patut diapresiasi. Namun yang lebih penting adalah tindak lanjut berupa pembenahan menyeluruh, agar ke depan masyarakat semakin percaya terhadap program sosial yang dijalankan negara,” tambahnya.
Arief juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penggunaan teknologi digital monitoring dalam rantai pasokan program makan gratis, seperti pelaporan berbasis aplikasi dan pelacakan bahan pangan secara real-time, untuk menjamin akuntabilitas dan keamanan anak-anak penerima manfaat.
Kita tidak boleh kehilangan semangat karena satu insiden. Justru ini momentum memperkuat sinergi pusat dan daerah, memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi, sehat, dan aman di sekolah,” tegasnya.
Arief menyerukan agar semua pihak baik pemerintah, penyedia, guru, maupun masyarakat bersama-sama menjaga keberlanjutan dan kualitas program makan gratis ini sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.