Sigli, 6 November 2025 — Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2025 mencapai 154 juta orang, naik 1,89 juta dibanding Agustus 2024. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) tercatat 4,85 persen, menandakan masih adanya tantangan dalam penyediaan lapangan kerja, terutama bagi kalangan muda dan perempuan.
Menanggapi kondisi tersebut, PPSW yang didukung oleh The Asia Foundation dan Boeing.corp menggelar Diseminasi Program DIGDAYA (Literasi Digital untuk Pemuda Berkarya) dengan tema “Meningkatkan Kapasitas dan Kemandirian Anak Muda Melalui Literasi Digital dan Peningkatan Kompetensi Kerja.” Kegiatan desiminasi dilaksanakan pada Kamis (6/11) kemarin danberlangsung di Aula Bappeda Kabupaten Pidie, Aceh.
Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas digital, memperluas peluang kerja, serta mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah Aceh.
Acara diseminasi dihadiri oleh perwakilan dari berbagai lembaga pemerintah dan mitra strategis, antara lain Bappeda Kabupaten Pidie, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, Dinas Pendidikan, kademisi, serta Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).
Dalam sambutannya, Erlina juita selaku Direktur PPSW Aceh mengungkapkan penguatan literasi digital menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing pemuda di era teknologi.
“Bagi kami Program DIGDAYA bukan sekadar tentang pengenalan teknologi, tetapi bagaimana pemuda mampu memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan kapasitas, memperluas jejaring, dan mencari pekerjaan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman dan praktik, baik dari penerima manfaat Program DIGDAYA di Aceh. Peserta memperoleh wawasan baru tentang inovasi pemberdayaan berbasis digital, strategi komunikasi digital yang efektif, dan peran kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transformasi digital inklusif di daerah.
Dikesempatan terpisah Fitriani Sunarto selaku Sekertaris Eksekutif Asosiasi PPSW menjelaskan semangat kolaboratif antarlembaga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini.
“Keterlibatan Bappeda, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Kominfo, Disperindagkop, dinas Pendidikan, akademisi, serta LKP menunjukkan bahwa semangat kolaboratif menjadi kunci keberhasilan transformasi digital di daerah,” ungkapnya.
Salah satu penerima manfaat, Rozana Sundari (26) peserta pelatihan dari Kabupaten Pidie, mengaku kegiatan ini sangat membantu dalam meningkatkan kemampuan digitalnya.
“Sebelum saya mengikuti program DIGDAYA ini, saya belum paham bagaimana cara membuat email, riset pasword, membuat template dengan Canva, dan menjadi tiktok affiliate. Alhamdulillah setelah mengikuti program DIGDAYA 3, banyak ilmu yang saya dapatkan,” ungkap Sundari.
Menurutnya pelatihan digital sangat membantunya melewati fase sulitnya mencari pekerjaan.
“Terutama yang bagian aplikasi Siap kerja dan link Aceh.id. jujur saja, saya baru tau ada portal itu, biasanya kalau nyari kerja kan paling di jobstreet ya, nah ini ada portal pencari kerja yang real lowongannya ada gitu,” paparnya.
Sundari mengaku meski lamaran pekerjaannya belum membuahkan hasil, namun ia mulai mendapat penghasilan dari usaha rumahan yang ia pasarkan lewat promosi digital.
Ia juga mulai menjadi affiliet untuk mendapat tambahan penghasilan. Semua softskill yang ia dapat dari program ini ternyata efektif.
“Karena belum banyak kesibukan saat ini, jadi saya berinisiatif membuka usaha rumahan, yang saya pasarkan melalui digital ternyata itu menghasilkan. Saya juga mempraktekan pelatihan sebagai afiliate untuk mengisi waktu luang,” tandasnya.
Melalui kegiatan ini, PPSW berharap agar masyarakat Aceh, khususnya perempuan dan pelaku usaha kecil, dapat semakin berdaya dan mandiri melalui pemanfaatan teknologi digital secara berkelanjutan. []