
Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST didampingi Sekretaris Dinas Sosial Bireuen menyerahkan bantuan masa panik untuk Afwadi korban rumah rusak akibat angin kencang.
BIREUEN -- Pemerintah Kabupaten Bireuen menunjukkan respons cepat terhadap musibah yang menimpa Afwadi, seorang warga miskin di Dusun Tgk. Teumbili, Desa Kuta Baro, Kecamatan Kuala, yang rumahnya hancur total akibat angin kencang. Sabtu sore (07/6/2025), rumah sederhana milik Afwadi ambruk rata dengan tanah dalam hitungan menit saat angin menerjang dengan kecepatan tinggi.
Sebagai bentuk kepedulian, Bupati Bireuen, H. Mukhlis, ST., turun langsung ke lokasi kejadian untuk menyerahkan bantuan masa panik kepada keluarga korban. Dalam kunjungannya, Bupati didampingi oleh Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Bireuen, Dr. Alfian, M.Pd., yang mewakili Kepala Dinas Sosial yang sedang berada di luar daerah.
Bantuan masa panik yang diserahkan mencakup berbagai kebutuhan mendesak, seperti: Sandang dan tenda gulung, Makanan anak dan biskuit, Air mineral, Mie instan, Gula, Sarden, Kecap, Saus, dan Minyak goreng.
“Kami hadir langsung sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah terhadap warganya yang sedang tertimpa musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga Pak Afwadi dalam beberapa hari ke depan,” ungkap Bupati Mukhlis saat menyerahkan bantuan di lokasi.
Bupati Mukhlis juga menyampaikan keprihatinan dan empatinya kepada keluarga korban. Dalam kesempatan tersebut, ia menyempatkan diri berdialog dengan Afwadi dan keluarganya, mendengar langsung cerita di balik kejadian yang menghancurkan tempat tinggal mereka.
“Kami akan terus pantau kondisi ini, dan berharap ada solusi jangka panjang untuk tempat tinggal Pak Afwadi dan anak-anaknya, apalagi salah satunya adalah anak berkebutuhan khusus yang butuh tempat tinggal layak,” ujar Bupati penuh perhatian.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Sosial, Dr. Alfian, menyatakan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti semua instruksi Bupati untuk menangani kebutuhan korban secara cepat dan terukur.
“Kami akan segera melaksanakan apa yang diinstruksikan oleh Bapak Bupati. Kepala Dinas saat ini berada di luar daerah, jadi kami langsung bergerak agar bantuan dapat segera diterima oleh keluarga terdampak,” tutur Dr. Alfian kepada wartawan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rumah Afwadi yang hanya berukuran 4x4 meter dan terbuat dari kayu serta triplek hancur total akibat terjangan angin kencang. Posisi rumah yang berada di tengah sawah tanpa perlindungan alamiah dari angin menjadikannya sangat rentan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian material sangat besar bagi keluarga yang hidup dalam keterbatasan ekonomi tersebut.
Kini, Afwadi beserta istri dan ketiga anaknya, termasuk satu anak disabilitas, harus menumpang di rumah kerabat sambil menunggu bantuan lanjutan dan kepastian tempat tinggal.
Musibah yang menimpa keluarga Afwadi adalah potret nyata kesulitan yang dialami masyarakat miskin saat menghadapi bencana alam. Bantuan masa panik dari pemerintah merupakan langkah awal yang sangat penting, namun harapan ke depan adalah adanya program lanjutan berupa bantuan rumah layak huni atau perbaikan rumah agar keluarga ini bisa kembali menjalani hidup dengan aman dan bermartabat.
Masyarakat juga diajak untuk ikut serta dalam upaya kemanusiaan ini, baik dalam bentuk donasi, tenaga, maupun dukungan moril bagi korban yang tengah diuji oleh takdir.****