Peukan Baro – Menyikapi kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Pidie, Forkopimcam Peukan Baro mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bupati Pidie, H. Sarjani Abdullah, yang sebelumnya telah mengeluarkan peringatan darurat sebagai langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Peringatan tersebut dikeluarkan berdasarkan rekomendasi siaga bencana dan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh.
Kecamatan Peukan Baro yang terdiri dari 48 gampong dalam 6 mukim, yakni Mukim Krueng Dayah, Krueng Seumideun, Bambi, Guci Rumpong, Pineung, dan Masjid Baro, merupakan salah satu wilayah dengan risiko banjir cukup tinggi. Khususnya Mukim Bambi dengan 8 gampong menjadi kawasan yang kerap terdampak banjir hingga dua kali dalam setahun. Titik rawan yang sering terjadi genangan di antaranya Gampong Blang Raya, Lueng Masjid, dan Teungoh Baroh.
Salah satu faktor dominan penyebab banjir adalah kondisi aliran Sungai SP7 (Busu) yang menghubungkan wilayah perbatasan Kecamatan Indrajaya dan Peukan Baro. Kondisi tanggul dan aliran sungai dinilai membutuhkan penanganan strategis berupa peninggian tanggul serta pembersihan aliran untuk meminimalkan risiko banjir.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, Forkopimcam Peukan Baro mengimbau masyarakat untuk:
1. Selalu memantau perkembangan informasi cuaca,
2. Menghindari aktivitas di sekitar aliran sungai saat curah hujan tinggi,
3. Segera melaporkan kondisi kedaruratan kepada Pemerintah Gampong atau aparat setempat,
4. Mengutamakan keselamatan pribadi, keluarga, dan harta benda.
J
Forkopimcam Peukan Baro memastikan bahwa seluruh unsur terkait terus melakukan monitoring di lapangan dan siap melakukan langkah cepat apabila terjadi situasi darurat.
Camat Peukan Baro, Iswadi, S.Hi., bersama Kapolsek Peukan Baro, AKP Kusman, SE, mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi intensitas curah hujan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah kecamatan dan pihak kepolisian terus memantau perkembangan situasi di wilayah rawan banjir dan genangan air. Masyarakat juga diminta untuk aktif memberikan informasi apabila terjadi peningkatan debit air di saluran, sungai, maupun lingkungan permukiman.
Selain itu, warga diminta mengutamakan keselamatan serta mengambil langkah antisipatif guna mengurangi risiko kerugian. Apabila ditemukan potensi banjir, longsor, atau pohon tumbang, masyarakat diharapkan segera menghubungi perangkat gampong atau pihak berwenang. Jika diperlukan, langkah evakuasi akan dikoordinasikan secara cepat dan terarah.
Danramil 06/Peukan Baro, Kapten Inf. A. Fitra Nugraha menyampaikan Tetap waspada dan siaga bencana serta lakukan antisipasi apabila terjadi bencana.
Segera laporkan apabila terjadi potensi bencana alam di lingkungan dan wilayahnya kepada aparat pemerintahan kecamatan maupun ke Koramil atau polsek. kata Danramil 06/ Peukan Baro
Salah satu penyebab bencana banjir adalah akibat aliran sungai yg tersumbat/macet akibat sampah, maka harapannya jangan ada lg warga yg buang sampah ke sungai atau tidak pada tempatnya. Sambung Danramil 06/Peukan Baro
Kepala Puskesmas Peukan Baro, dr. Syarifah Nurul Alam, Sp.KKLP, mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan selama kondisi banjir berlangsung. Beliau menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penyakit yang dapat muncul akibat genangan air dan lingkungan yang lembap.
Selain itu, masyarakat diharapkan tetap memperhatikan pola hidup bersih dan sehat serta segera melapor kepada tenaga kesehatan terdekat apabila mengalami keluhan kesehatan. Upaya pencegahan dan respons cepat diharapkan dapat meminimalkan risiko penyakit serta menjaga keselamatan warga selama masa banjir