Pidie — Derasnya arus banjir yang melanda Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, membuat sejumlah warga terjebak di rumah masing-masing. Dalam situasi genting tersebut, personel Kodim 0102/Pidie (Babinsa) bergerak cepat mengevakuasi warga terdampak, termasuk seorang lansia bernama Nek Jainabon (90), warga Desa Jiem, yang terjebak banjir dan tidak bisa keluar dari rumahnya yang telah terendam.
Proses penyelamatan berlangsung dramatis dan penuh risiko. Danramil 24/Mutiara Timur, Kapten Inf Yunus, menjelaskan bahwa Babinsa sempat mengalami hambatan ketika arus deras menerjang jalur evakuasi menuju rumah nek Jainabon.
“Proses evakuasi berlangsung dramatis ketika personel yang turun ke lokasi diterjang arus deras hingga membuat proses penyelamatan sempat terhambat. Namun berkat kesigapan dan upaya maksimal anggota di lapangan, evakuasi berhasil dilakukan dengan aman,” ujar Kapten Yunus di lokasi banjir.
Ia menambahkan bahwa banjir di Mutiara Timur kali ini tergolong paling parah dibanding beberapa kecamatan lain di Pidie. Air kiriman dari Sungai Tiro terus meluap dan menggenangi permukiman warga, termasuk Desa Jiem yang menjadi salah satu titik paling terdampak. Kenaikan air yang cepat membuat banyak warga, terutama kelompok rentan seperti lansia dan orang tua dan anak anak yang memilih mengungsi ke Masjid Mutiara Timur.
Sementara itu, sebagian warga lainnya masih bertahan di rumah mereka sembari menunggu arus berkurang dan memantau kondisi banjir. Pemerintah daerah telah mulai mendistribusikan bantuan tanggap darurat berupa sembako kepada warga terdampak sebagai langkah awal penanganan.
Aktivitas masyarakat di Desa Jiem dan sekitarnya lumpuh total akibat banjir yang belum menunjukkan tanda-tanda surut. Namun di beberapa desa lain yang terdampak lebih ringan, situasi mulai berangsur normal.
Menanggapi kondisi tersebut, Dandim 0102/Pidie, Letkol Inf Andi Irsan M. Han., mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama menghadapi potensi banjir susulan.
“Kami mengimbau seluruh warga Mutiara Timur dan warga Pidie laiinya untuk tetap waspada dan tidak lengah. Curah hujan masih tinggi, sehingga kemungkinan banjir susulan bisa terjadi kapan saja. Babinsa di seluruh wilayah terus kami siagakan untuk membantu masyarakat dan memastikan proses evakuasi berjalan aman,” ujar Dandim.
Hingga kini situasi di lokasi masih dipantau ketat oleh Babinsa setempat. Personel Kodim 0102/Pidie bersama Polri, tim BNPB, relawan, dan aparatur desa terus bahu-membahu memastikan keselamatan warga dan mempercepat proses evakuasi bagi mereka yang masih membutuhkan bantuan.