
Pidie – Pemerintah terus menekan ketahanan pangan nasional melalui program penanaman serentak Agroforestry Pangan.
Program ini mencakup budidaya padi gogo dan tanaman Multi-Purpose Tree Species (MPTS) yang digelar di 26 titik nasional.
Acara yang diikuti Forkopimda Pidie berlangsung di Desa Kulle, Kecamatan Batee, dengan partisipasi berbagai pejabat daerah dan tokoh masyarakat. Selasa (04/02/2025)
Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P, pernah menegaskan pentingnya sinergi sektor kehutanan dan pertanian serta peran aktif masyarakat dalam mendukung program ini.
"Kalau ini berjalan sesuai rencana, dalam waktu singkat Indonesia akan mencapai swasembada pangan. Presiden telah mengeluarkan kebijakan strategis, termasuk perbaikan irigasi Rp12 triliun serta program pompanisasi yang terbukti meningkatkan produksi pertanian meskipun di tengah fenomena El Niño dan La Niña," ujar Menteri Pertanian.
Penggunaan benih unggul juga menjadi prioritas utama. Dalam tiga tahun ke depan, Indonesia ditargetkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, tetapi juga berpotensi menjadi lumbung pangan dunia. Data menunjukkan peningkatan produksi padi nasional mencapai 50% pada Januari 2025, dengan proyeksi kenaikan 51% pada Februari dan 52% pada Maret.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian juga menyoroti ancaman krisis pangan global yang dapat memicu ketidakstabilan ekonomi, politik, dan sosial.
"Dunia menghadapi krisis pangan dan energi. Jika tidak ditangani dengan baik, stabilitas negara bisa terguncang. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan produksi pangan secara mandiri," tegasnya. (Muharram)