Iklan Parlemen

terkini

Mana Janji Politik Bupati Dan Wakil Bupati Bireuen Terpilih 2025 "Stop Pencitraan"

Rabu, 12 November 2025, 16.17 WIB Last Updated 2025-11-12T09:17:47Z

Bireuen - Lima janji utama Bupati dan Wakil Bupati Bireuen yang tidak kunjung terbukti. Aktivis sosial dan pemerhati kebijakan publik Kabupaten Bireuen, Iskandar (Tu ih) melontarkan kritik tajam terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Pemerintah Bireuen yang hampir setahun memegang kendali kekuasaan. Selasa, 11/11/2025. 

"Stop Pencitraan! Rakyat Bireuen Harus Tagih Janji Bupati dan Wakil" pada dulu saat kampanye, kini terbukti hanya menjadi hiasan bibir kekuasaan. Janji tinggal janji, realisasi nol besar. 

“Sudah hampir setahun, tapi rakyat belum melihat satu pun karya besar yang lahir dari kerja Bupati dan Wakilnya". Yang nampak hanya panggung pencitraan dan buih retorika politik, Jelanya Iskandar (Tu ih) Aktivis sosial dan pemerhati kebijakan publik Kabupaten Bireuen, dengan nada geram. 

Menurutnya, kepemimpinan yang membawa perubahan, kini justru terjebak dalam rutinitas pencitraan tanpa arah dan tanpa hasil nyata di lapangan. Dimana semua janji manis pada waktu di saat kampanye, kini menjadi hiasan bibir kekuasaan. Ia menyebutkan ada lima janji utama Bupati dan Wakilnya yang tak kunjung terbukti. 

Adapun Poin pertama yaitu Janji peningkatan ekonomi rakyat. 

Bireuen hari ini tidak tumbuh, malah lesu. Tidak ada kebijakan nyata yang menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Program pemberdayaan ekonomi hanya menjadi wacana tanpa arah, kata Iskandar. 

Ia menegaskan bahwa kesejahteraan rakyat bukan sekadar angka statistik, melainkan soal perut dan harapan. “Kalau ekonomi rakyat tetap sesak napas, untuk apa pemimpin?”.Tanya sang aktivis muda itu. 

Kemudian, Janji membangun infrastruktur. 

Wajah Bireuen belum berubah banyak, seperti jalan rusak tetap rusak, drainase tidak berfungsi, dan proyek strategis belum jelas. Akibat kurangnya kecerdasan melobi ke pusat dan lemahnya visi pembangunan, sindirnya tajam.

Selanjutnya, Janji membangun masyarakat berkarakter Islami. 

Ironinya, ketika rakyat ingin syariat ditegakkan, pemerintah justru menggelar konser musik campur-baur pada HUT Bireuen. Laki-laki dan perempuan bercampur, bahkan berjoget didepan panggung. Padahal, MPU dan Dinas Syariat Islam sudah meniadakan hal itu di tahun-tahun sebelumnya, ini kemunduran moral yang nyata!, ucapnya Tu ih. 

Janji mewujudkan pemerintahan berintegritas dan inovatif. 

Iskandar menuding pemerintahan  bireuen saat ini mulai terserang virus nepotisme dan balas jasa politik. Ketika jabatan diberikan karena hubungan keluarga dan bukan karena kemampuan, itu bukan integritas, pengkhianatan terhadap reformasi birokrasi, jelasnya. 

Ia juga menyinggung soal peringatan Wakil Ketua DPRK Bireuen agar tidak melantik pejabat dari lingkaran keluarga. “Kalau DPRK saja sudah mengingatkan, berarti publik juga sudah mencium aroma busuk dinasti kekuasaan”, kata Putra kelahiran Peusangan ini.

Janji menjaga perdamaian dan budaya. 

Sekarang malah muncul bayaran yang menyerang setiap kritik. Mereka membungkus kekuasaan dengan propaganda, menebar fitnah, dan mencoba membungkam suara rakyat. Ini bukan damai, ini pembusukan demokrasi, terang Iskandar dengan nada keras.

Janji Mobil Dinas untuk Rumah Rakyat Hanya Gimmick Politik.

Iskandar juga mengingatkan publik tentang janji Bupati untuk mengalihkan anggaran mobil dinas menjadi pembangunan rumah masyarakat miskin. Namun, menurutnya, janji itu hanya “gimmick pencitraan” tanpa realisasi. 

“Dalam APBK Perubahan, tak ada satu rupiah pun untuk program rumah rakyat miskin itu. Janji itu hanya dipakai untuk memoles citra di depan kamera, bukan untuk menolong rakyat di bawah,” kecamnya.

Soroti Transparansi Dana HUT Bireuen
Tu ih juga menuntut transparansi penuh terhadap dana pelaksanaan HUT Kabupaten Bireuen yang menggunakan anggaran APBK dan sumbangan dari masyarakat. “Dana rakyat bukan uang pribadi pejabat. Semua harus dibuka ke publik. Rinci pemasukan dan pengeluaran agar rakyat tahu ke mana sumbangan mereka digunakan,” ujarnya. 

Menutup pernyataannya, Iskandar alias Tu Ih menyerukan agar seluruh elemen rakyat, mahasiswa, intelektual, dan aktivis Bireuen bersatu menagih janji-janji yang telah diingkari,Bangkitlah Rakyat! Jangan Diam Ditipu pencitraan. 

Cukup sudah rakyat dibuai dengan baliho dan senyum palsu. Bireuen tidak butuh pertunjukan, yang dibutuhkan adalah kerja nyata dan moral. Bangkitlah wahai singa-singa parlemen jalan!, tagih janji pemimpinmu, suarakan kebenaran, dan jangan biarkan rakyat tertipu lima tahun lagi oleh permainan pencitraan, tutupnya. []
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mana Janji Politik Bupati Dan Wakil Bupati Bireuen Terpilih 2025 "Stop Pencitraan"

Terkini

Iklan Parlemen